Menikmati Keindahan Bawah Laut di Ujung Timur Pulau Jawa
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Siapa yang menyangka jika Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur yang berjuluk "The Sunrise of Java" memiliki dunia bawah laut yang cukup indah. Anda cukup datang ke Pantai Bangsring yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Banyuwangi dan nikmati terumbu karang bersama Bangsring Under Water yang dikelola oleh kelompok nelayan tradisional setempat.Ada beberapa spot yang bisa memuaskan petualangan di bawah laut yang dipenuhi dengan keindahan terumbu karang dan tebing yang curam secara alami. Keunikan apartemen ikan, soft coral di terumbu karang buatan akan semakin membuat anda lupa waktu untuk snorkeling dan diving.
"Terumbu karang buatan merupakan transplantasi dari para donasi. Termasuk juga apartemen ikan yang sengaja diletakkan di perairan Bangsring untuk tempat tinggal ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi," jelas Ikhwan Arief, pengelola Bangsring Under Water kepadaKompas.com beberapa waktu yang lalu.
Ikhwan mengatakan selain menikmati pemandangan bawah laut, pengunjung bisa melakukan aktivitas konservasi seperti penanaman mangrove dan tranplantasi terumbu karang. "Banyak yang datang ke sini, selain snorkeling dan diving mereka kita ajak untuk melakukan tranplantasi. Satu bulan bisa seribu orang yang berkunjung. Jadi bukan hanya berwisata tapi juga ikut melestarikan lingkungan bawah laut," jelas Ikhwan Arief.
Untuk mereka yang melakukan snorkeling dan diving akan didampingi oleh pemandu profesional dari kalangan nelayan yang sudah dilatih. "Jadi keselamatan terjamin. Banyak yang tidak bisa berenang juga tidak masalah karena menggunakan pelampung dan terumbu karang sudah bisa dinikmati di kedalaman 1 sampai 3 meter untuk snorkeling pemula," ungkapnya.
Sedangkan untuk penyelam ahli bisa menikmati sampai di kedalaman 15-20 meter. "Yang penting jangan lupa gunakan tabir surya agar kulit nggak gosong," kelakar Ikhwan.
Pulau Tabuhan, "The Hidden Paradise"
Jika sudah menikmati keindahan bawah laut di Pantai Bangsring, anda harus melengkapi petualangan dengan menyeberang ke Pulau Tabuhan dengan menumpang perahu nelayan. Cukup membayar Rp 500.000 untuk satu perahu berisi 10 penumpang akan mengantar anda ke pulau yang terkenal dengan sebutan "The Hidden Paradise".
Jika kebetulan, maka anda juga akan bertemu dengan nelayan yang sedang menangkap ikan hias langsung dengan tangan dibantu dengan alat sederhana. "Di sini memang ombaknya tidak terlalu kuat dan sering digunakan untuk snorkeling dan diving. Pemandangannya memang sangat memesona. Disebut Pulau Tabuhan karena angin di sini cukup kencang terutama di sisi selatan sehingga terdengar seperti tetabuhan musik," jelas Surip, nelayan setempat yang juga berprofesi sebagai pemandu wisata(guide).Karena pulau tersebut tidak berpenghuni dan tidak tersedia mata air tawar, kepada pengunjung Surip, selalu mengatakan agar membawa perbekalan dari Pantai Bangsring. "Biasanya habis renang dan bermain kan gampang lapar jadi bawa bekal dari daratan termasuk air minum. Dan nanti sampah akan kami bawa kembali ke daratan agar kebersihan tempat ini terjaga," jelas Surip.
Untuk berkeliling Pulau Tabuhan anda cukup membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Anda juga akan menemukan reruntuhan bangunan yang konon merupakan mercu suar yang dibangun zaman Belanda. Hamparan pasir putih, air yang bersih dan jernih serta burung-burung yang terbang rendah akan membuat anda merasa di pulau pribadi dan betah berlama-lama di pulau yang jarang di kunjungi tersebut.
"Memang sih kalau ke sini enakan rombongan biar seru dan rame," tambahnya.
Penasaran? Segera berkunjung ke Banyuwangi dan masukkan agenda untuk menikmati pemandangan bawah laut di Pantai Bangsring dan menjelajah Pulau Tabuhan alias "The Hidden Pradise". Dijamin anda akan ingin berkunjung lagi dan lagi.
untuk info lebih lanjut bisa menghubungi contak person pengelola di: 081 233 515 48/085 203 2 44444
Penulis | : Kontributor Banyuwangi, Ira Rahmawati |
Editor | : I Made Asdhiana |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar