Saat duduk di bangku SMA saya masih berfikir bahwa profesi seorang nelayan adalah orang yang melakukan penangkapan ikan untuk kebutuhan konsumsi kita. Ternyata saat ini saya baru sadar bahwa konotasi tersebut ternyata terlalu dangkal. Ternyata banyak hal yang dikerjakan oleh nelayan di sektor perikanan itu sendiri, yaitu mulai dari membudidaya ikan konsumsi, udang-udangan, kerang mutiara hingga budidaya rumput laut, ada juga nelayan yang khusus menangkap cumi-cumian, gurita dan ikan hias laut.
Nelayan tersebut mempunyai cara tersendiri dalam mengembangkan usahanya, seperti halnya nelayan budidaya yang bekerja mulai dari bak-bak penampungan hingga keramba jaring apung (KJA), terdapat juga nelayan yang menangkap dengan bagan-bagan yang didirikan di tengah laut yang biasanya bekerja pada malam hari, dan khusus ikan hias mereka menggunakan 2 cara, yaitu dengan menggunakan kompresor tambal ban yang sering disebut nelayan ikan hias kompresor dan yang hanya menggunakan ban dalam mobil saja yang dinamakan nelayan ikan hias pinggiran.
Nelayan tersebut mempunyai cara tersendiri dalam mengembangkan usahanya, seperti halnya nelayan budidaya yang bekerja mulai dari bak-bak penampungan hingga keramba jaring apung (KJA), terdapat juga nelayan yang menangkap dengan bagan-bagan yang didirikan di tengah laut yang biasanya bekerja pada malam hari, dan khusus ikan hias mereka menggunakan 2 cara, yaitu dengan menggunakan kompresor tambal ban yang sering disebut nelayan ikan hias kompresor dan yang hanya menggunakan ban dalam mobil saja yang dinamakan nelayan ikan hias pinggiran.
Mengenai kelengkapan bekerja nelayan ikan hias kompresor, antara lain : alat skin dive seperti kaca mata renang atau masker dan kaki katak (fin),
perlengkapan kompresor tambal ban beserta selangnya yang diperpanjang
hingga 200m perunit dan mouthfish, tabung oksigen, sedangkan untuk alat
tangkapnya mereka menggunakan jaring, serokan, plastik dan jarum suntik.
Untuk
nelayan ikan hias pinggiran alat tangkap yang dipergunakan sedikit
berbeda, mereka tidak menggunakan perlengkapan kompresor hanya saja
mereka menggunakan keranjang dan ban dalam mobil yang diisikan oksigen.
Khusus nelayan ikan hias di desa Bangsring Banyuwangi mereka membuat fin sendiri yang dibuat dari pipa paralon yang diikatkan pada sepatu coral (coral boots),
selangnya pun sering mereka perpanjang hingga 400m dan mereka
menggunakan kail sebagai penahan arus dan sebagai alat bantu menggiring
ikan hias yang terdapat didalam lubang-lubang karang.
Keunikan
sebagai nelayan ikan hias itu sendiri adalah cara menangkap ikan buruan
mereka, nelayan ini dituntut untuk menangkap berbagai jenis ikan karang
diberbagai habitatnya masing-masing tanpa melukai ikan tersebut.
Banyaknya jenis ikan hias tentunya membuat mereka harus berpikir banyak
dalam menangkapnya.
Selain
tantangan dalam menangkap ikan hias tersebut bagi nelayan untuk
mengetahui cara selam yang aman itu sangat penting bagi keselamatan
mereka sendiri, tidak jarang kasus kecelakaan kerja dalam penyelaman
kompresor terjadi, mulai dari kasus kelumpuhan hingga kematian. Nelayan
sering menyebutnya penyakit kram.
Bagi
semua nelayan dengan berbagai keahlian yang mereka miliki yang pasti
jika sudah menghadapi kondisi cuaca buruk yang semakin tidak dapat
mereka prediksi waktu dan intesitasnya sungguh sangat menyulitkan
mereka. Oleh karena itu mereka rentan sekali jika mendapat hambatan dari
faktor alam (YG).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar