Ketika
Lagu bisa mempengaruhi hati, ketika syair menjadi alternative dalam
berekspresi. Maka, Bermunajatlah dengan lagu yang penuh syair-syair itu.
Lagu..Syair..lagu..syair..
Lagu,Syair..merupakan dua bagian yang tak dapat dipisahkan. Jika didalam sebuah lagu tidak terdapat syair-syair maka lagu itu tidak akan bermakna dan akan cepat hilang dari peredaran. begitu juga ketika syair dibaca, untuk meraih substansi syair itu maka kita harus menggunakan notasi-notasi lagu dengan beragam ekspresi yang terkandung didalamnya, jadi secara tidak langsung, lagu dan syair merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan saling memberikan keindahan bagi pendengar, penikmat dan bagi dirinya sendiri (lagu dan syair itu sendiri,red).
Ada yang berekpresi kalem, sambil menghayati lagu dan maknanya, atau ada yang berekpresi keras dan kasar, namun itu semua tak lain hanya untuk meraih kenikmatan dan keindahan lagu-lagu yang dinyanyikan.
Tak sedikit lagu menjadi penenang, tak jarang lagu menjadi perantara petunjuk dari masalah-masalah kehidupan, dan bahkan kini lagu banyak dijadikan area berdakwah terdapat beberapa judul lagu yang bernuansa religi,ada yang mengungkapkan perasaan spiritual, ada yang berdoa (munajat) dan meminta, dan bahkan terdapat lirik-lirik yang mengungkapkan makna sufisme.
Pada edisi kali ini, akan di mulai pembahasan dan usaha untuk menangkap substansi yang terkandung dalam lagu-lagu religi, merujuk terhadap ungkapan Ibnu Sina “Mendengarkan Lagu Akan Dapat Menjernihkan Hati dan Pikiran”. Harapan dari kami semoga kajian ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan secerca hikmah dalam kehidupan ini.
Aku bagai buih di laut biru
Tersapu ombak terhempas badai
Aku bagai debu di padang pasir
Terseret angin terbakar panas
Tolonglah tuhan
Beri petunjukmu
Jalan yang benar menuju jalanmu
Agar tak tersesat di persimpang jalan
Aku bagai Bintang di gelap malam
Diantara seribu bintang
Tergambar di puing jagat raya
Terkapar lelah Tak berdaya
Mengangis, tertawa
Semua tak bisa di hindari
Tolonglah tuhan, beri petunjukmu
Jalan yang benar menuju jalanmu
Dewa 19
Lagu..Syair..lagu..syair..
Lagu,Syair..merupakan dua bagian yang tak dapat dipisahkan. Jika didalam sebuah lagu tidak terdapat syair-syair maka lagu itu tidak akan bermakna dan akan cepat hilang dari peredaran. begitu juga ketika syair dibaca, untuk meraih substansi syair itu maka kita harus menggunakan notasi-notasi lagu dengan beragam ekspresi yang terkandung didalamnya, jadi secara tidak langsung, lagu dan syair merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan saling memberikan keindahan bagi pendengar, penikmat dan bagi dirinya sendiri (lagu dan syair itu sendiri,red).
Ada yang berekpresi kalem, sambil menghayati lagu dan maknanya, atau ada yang berekpresi keras dan kasar, namun itu semua tak lain hanya untuk meraih kenikmatan dan keindahan lagu-lagu yang dinyanyikan.
Tak sedikit lagu menjadi penenang, tak jarang lagu menjadi perantara petunjuk dari masalah-masalah kehidupan, dan bahkan kini lagu banyak dijadikan area berdakwah terdapat beberapa judul lagu yang bernuansa religi,ada yang mengungkapkan perasaan spiritual, ada yang berdoa (munajat) dan meminta, dan bahkan terdapat lirik-lirik yang mengungkapkan makna sufisme.
Pada edisi kali ini, akan di mulai pembahasan dan usaha untuk menangkap substansi yang terkandung dalam lagu-lagu religi, merujuk terhadap ungkapan Ibnu Sina “Mendengarkan Lagu Akan Dapat Menjernihkan Hati dan Pikiran”. Harapan dari kami semoga kajian ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan secerca hikmah dalam kehidupan ini.
Aku bagai buih di laut biru
Tersapu ombak terhempas badai
Aku bagai debu di padang pasir
Terseret angin terbakar panas
Tolonglah tuhan
Beri petunjukmu
Jalan yang benar menuju jalanmu
Agar tak tersesat di persimpang jalan
Aku bagai Bintang di gelap malam
Diantara seribu bintang
Tergambar di puing jagat raya
Terkapar lelah Tak berdaya
Mengangis, tertawa
Semua tak bisa di hindari
Tolonglah tuhan, beri petunjukmu
Jalan yang benar menuju jalanmu
Dewa 19