Selasa, 12 Februari 2013

AYO.! Selamatkan Selat Bali

Perairan Indonesia yang luasnya 5,1 juta km2, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2 memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu keanekaragaman hayati yang hidup di laut adalah terumbu karang. Jumlah jenis karang batu (hard coral) di Indonesia tercatat sebanyak 590 jenis, yang didominasi oleh karang dari genus Acropora (91 jenis), Montipora (29 jenis) dan Porites (14 jenis).
Kondisi ekosistem karang pada saat ini telah mengalami kerusakan dan penurunan yang disebabkan antara lain oleh pengeboman ikan, pengambilan ikan dengan menggunakan bahan beracun (sianida) serta pengambilan dan perdagangan karang hias illegal. Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) – LIPI tahun 2002, dari 556 lokasi yang tersebar di perairan Indonesia menunjukan bahwa 6,83 % dalam kondisi sangat baik, 25,72 % dalam kondisi baik, 36,87 % dalam kondisi sedang, dan 30,58 % dalam kondisi rusak (Suharsono & Gianto,2003).
Dan ketika lebih spesifik lagi tentang kondisi terumbu karang yg berada di selat bali, direktur cofish 2003 (soebandiyono) mengatakan bahwa kondisi terumbu karang diselat Bali telah mengalami kerusakan 80% dan 20% yang masih dalam kondisi baik, hal ini juga diperkuat oleh pendataan yg dilakukan oleh Pelangi pada tahun 2009 bahwa kondisi terumbu karang di selat bali 84% dalam kondisi Rusak dan Hanya 16% persen yang dalam kondisi baik.
Kenyataan tentang kondisi terumbu karang Indonesia terutama diselat Bali sungguh sangat memprihatinkan, sehingga upaya penanggulangan dan pemulihan terumbu karang sangat di butuhkan untuk dilaksanakan
Dalam upaya menanggulangi masalah kerusakan ekosistem karang di habitat alami serta mencari alternatif untuk mengurangi tekanan terhadap pemanfaatan sumberdayanya, perlu dilakukan upaya yang dapat ditempuh dengan beberapa cara, antara lain mengembangkan karang buatan (artificial reef), mengembangkan teknik penutupan areal(MPA), translokasi karang, dan transplantasi karang (coral transplantation), diantara beberapa kegiatan tersebut mulai tahun 2008-2009 diselat Bali telah ada kegiatan-kegiatan pemulihan dan penangulangan tersebut yang diawali dengan kegiatan nelayan ikan hias laut ramah lingkungan oleh Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti (KNIH-SB) yang pada saat itu didukung oleh lembaga Pilang (Bali) dan Pelangi Indonesia (Jakarta).
Kelompok Nelayan ikan Hias Samudera Bakti (KNIH-SB) yang merupakan kumpulan sekelompok nelayan yang memiliki keterbatasan SDM dalam hal pengelolaan laut, selama ini hanya menggunakan cara-cara tradisional dengan pembiayaan swadaya anggota dalam melaksanakan beberapa kegiatan-kegiatan pencegahan dan penanggulangan kerusakan terumbu karang, sehingga untuk lebih sukses dan lancarnya pada tahun yang ke-dua (2) ini, KNIH-SB mengajak seluruh Pihak dan stakeholder perikanan dan kelautan untuk juga ikut berpartisipasi dalam mencegah, menanggulangi dan menyelamatkan serta melestarikan terumbu karang di selat Bali.
Bentuk kegiatan yang akan kami laksanakan nanti sekaligus memperingati hari Nelayan Nasional pada tanggal 6 April 2013.kegiatan yang akan kami laksanakan adalah Transplantasi terumbu karang (coral transplantation) dengan sistem Adopsi.
Transplantasi karang merupakan suatu upaya memperbanyak koloni karang dengan metode fragmentasi dimana koloni tersebut diambil dari suatu induk koloni tertentu. Kegiatan transplantasi karang juga merupakan salah satu usaha pengembangan populasi berbasis alam di habitat alam atau habitat buatan.

 Disadari bahwa kegiatan transplantasi karang merupakan investasi yang cukup besar bagi upaya pemulihan terumbu karang, sehingga dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak dalam kegiatan ini, dan salah satu bentuk dukungan ini kami fasilitasi dalam bentuk pengadopsian. Dimana seseorang ataupun kelompok(lembaga) bisa melakukan pengadopsian baik berupa stek maupun koloni karang yang akan ditranplantasi, Kegitan Transplantasi ini kami beri nama 
Adopsi Karang Selat Bali

--------------------------------------------one--------------------------------------------

2 komentar:

  1. MAS,SAYA BOLEH GABUNG GAK,SAYA INGIN KEMBANGKAN Adopsi Karang Selat Bali di belakang SAA,BPPPerikanan

    BalasHapus