PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM 2011 CAPAI 7,2%
Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim)
di bawah kepemimpinan Pakde Karwo dan Gus Ipul sapaan akrab Gubernur
dan Wakil Gubernur Jatim tidak lepas dari bidang ekonomi yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Secara umum, pencapaian indikator kinerja
perekonomian Provinsi Jatim sangat baik. Hal ini dilihat dari
pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2011 yang meningkat dari tahun
sebelumnya. Tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 7,2 persen di
atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,50 persen,
sedangkan tahun 2010 mencapai 6,68 persen.
Selain
pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, capaian kinerja
perekonomian Provinsi Jatim dapat dilihat dari peroleh besaran angka
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Tahun 2008 PDRB Jatim sebesar Rp
621,39 triliun meningkat menjadi Rp 686,85 triliun (2009), Rp 778,46
triliun (2010), dan Rp. 895,22 triliun (2011).
Salah
satu komponen PDRB ditentukan oleh konsumsi. Yang menarik, untuk
konsumsi usaha ekonomi produktif sebanyak 80 persen. Selain itu, realisasi investasi di Jatim 2011 mencapai Rp 110,48 trilun atau meningkat 133,79 persen dibanding 2010. “Pertumbuhan ekonomi di Jatim yang bagus ini paling inklusif (memberikan kontribusi bagi mayoritas rakyat, red) di Indonesia,” jelas Pakde Karwo.
Keberhasilan ini juga tampak dari penurunan kemiskinan.
Di Indonesia ada penurunan kemiskinan 130.000, ternyata 128.900 (99,15
persen) penurunan kemiskinan terjadi di Jatim. Ini artinya ada proses
industrialisasi, output-nya untuk diekspor, baik luar maupun dalam
negeri.
EKSPOR NAIK 35,18%
Berdasarkan
data BPS Jatim edisi Februari 2012 secara akumulatif, nilai ekspor
Januari-Desember 2011 mencapai USD 19.029,06 juta atau naik sebesar
35,18 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2010 yang mencapai
USD 14.076,48 juta.
Ekspor
migas Jatim mencapai USD 1.627,84 juta atau naik 6,05 persen dibanding
ekspor migas periode yang sama tahun 2010 yang mencapai USD 1.534,93
juta. Sedangkan ekspor non migas Jatim mencapai USD 17.401,23 juta atau
naik sebesar 38,75 persen dibanding tahun 2010 yang mencapai USD
12.541,55 juta.
Selama
2011, tembaga merupakan komoditas ekspor non migas terbesar diikuti
bahan kimia organik, dan kertas/karton. Sedangkan negara tujuannya
ekspor non migas Jatim 2011 terbesar ke Jepang, kemudian China, Amerika
Serikat, Malaysia, dan Afrika Selatan.
Sedangkan
menurut sektor, ekspor hasil pertanian serta hasil pertambangan dan
lainnya periode Januari-Desember 2011, nilai ekspor hasil pertanian
sebesar USD 1.118,24 juta atau naik 17,74 persen, hasil industri
sebesar USD 16.243,04 juta atau naik 40,51 persen dan hasil
pertambangan dan lainnya sebesar USD 39,94 juta atau naik 24,17 persen
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja
ekspor Jatim tersebut tidak lepas dari kerja keras dan inovasi para
pelaku usaha dan IKM sebagai pahlawan devisa. Oleh karena itu sebagai
bentuk apresiasi Pemprov Jatim memberikan
penghargaan kepada para eksportir yang telah berprestasi menyumbangkan
devisa bagi Jatim sekaligus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi di Jatim.
2012, TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI JATIM 7,5%
Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menargetkan pada tahun 2012 nanti perekonomian Jatim akan tumbuh 7,5%. Optimisme
itu bukan hanya sekedar target. Tetapi karena Laju Pertumbuhan Ekonomi
(LPE) yang tetap tinggi di tengah hempasan gelombang krisis utang Eropa.
Kondisi itu mengindikasikan pembangunan Jatim melaju cepat pada
jalurnya (on the track).
“Sejalan
dengan peningkatan investasi, industri pengolahan juga terindikasi
terus melaju dengan kecepatan tumbuh yang semakin besar. Ekspansi pada
industri pengolahan ini sangat membesarkan hati karena akan disertai
penyerapan angkatan kerja di sektor formal” kata Pakde Karwo.
Capaian
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jatim 2011 merupakan hasil sinergitas
kinerja dari berbagai program kegiatan pada beberapa subagenda antara
lain revitalisasi pertanian dan pengembangan agroindustri/agrobisnis,
kemudian pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), peningkatan investasi, ekspor, nonmigas dan pedagangan dalam
negeri, serta terakhir peningkatan daya saing industri manufaktur.
Dalam
rangka meningkatkan akses pasar bagi produk pertanian dan menekan
margin atau selisih harga produk pertanian di tingkat petani dengan
harga di tingkat konsumen, pada bulan Juli 2010 Pemprov Jatim telah melaunching
Pasar Induk Agribisnis Puspa Agro yang berlokasi di Kecamatan Jemundo,
Kabupaten Sidoarjo. Nilai transaksi rata-rata per hari saat ini sekitar
Rp 2,5 miiar dengan jumlah pengunjung rata-rata 7.000 orang/hari dan
pada hari libur bisa mencapai 12.000 orang pengunjung.
KEMUDAHAN INVESTASI
Selain itu, Pemprov Jatim memberikan garansi atau jaminan pemerintah (government guarantee) yang bisa memudahkan investor menanamkan modalnya di Jatim. Terdapat empat pokok government guarantee yang
diberikan diantaranya tanah, listrik, pelayanan penanaman modal asing
(PMA) dan tenaga kerja. Persediaan listrik di Jatim ada tambahan 2.100
mega watt. Pelayanan perizinan PMA yang diberikan pemprov sangat mudah.
Pemprov
memberikan fasilitas kemudahan perizinan. Artinya investor tidak perlu
lagi harus bersusah payah mengurus perizinan hingga ke tingkat pemkab
dan pemkot. Pemprov yang akan menjalankan proses perizinan hingga
tuntas. Garansi keempat yang ditawarkan yaitu Pemprov menyediakan tenaga
kerja yang profesional dan terlatih sesuai dengan permintaan investor.
Saat ini PMA yang mengajukan proses perizinan naik sekitar 300% termasuk
dari negara Denmark.
“Garansi
kepada investor ini diberikan sebagai wujud komitmen Pemprov Jatim
yaitu Clean Government dalam segala bidang serta memberikan keamanan dan
kenyamanan dalam berinvestasi“ ungkap Pakde Karwo.
Tidak
hanya bidang ekonomi, efesiensi birokrasi atau kemudahan juga diberikan
dalam pelayanan terhadap masyarakat. Investasi yang sudah baik itu,
menurut Pakde Karwo, karena Pemerintah Kabupaten/Kota sudah menerapkan
pelayanan perizinan satu atap atau Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T).
Perizinan P2T untuk PMA cukup 17 hari dan PMDN 11 hari. Semua itu
dilakukan P2T dengan Unit Reaksi Cepat (URC). Dari 38 kabupaten/kota di
Jatim, 34 di antaranya sudah menggunakan sistem online. Berdasarkan
hasil kinerja perekonomian, Jatim sudah dalam posisi on the track.
PAKDE KARWO RAIH BINTANG MAHAPUTERA
Pakde
Karwo menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama yang dikalungkan
langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana
Negara pada Agustus 2011 lalu. Prestasi ini diberikan kepada Gubernur
Jatim, karena dinilai layak, berhasil, dan memiliki kepedulian dalam
pembangunan dan pengembangan koperasi di Provinsi Jatim.
Penghargaan
tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama diraih Pakde Karwo
berdasarkan usulan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim bersama
Gerakan Koperasi se-Jatim yang diajukan ke Menteri Koperasi dan UKM.
Selanjutnya Menteri mengusulkan kepada Presiden RI.
Penghargaan
Bintang Mahaputera Utama ini melengkapi penghargaan yang sebelumnya
diperoleh dari Menteri Koperasi dan UKM yakni penghargaan Paramadhana
Utama Nugraha Koperasi atas kinerja dan jasanya dalam memajukan Koperasi
dan UMKM di Jatim.
Pakde
Karwo mengatakan, bahwa kehormatan ini sebenarnya diperoleh karena
rakyat Jatim. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Jawa Timur, karena
merekalah saya mendapat kesempatan memperoleh penghormatan yang besar
ini,” katanya.
Menurutnya, masyarakat
Jatim memberi andil besar kepada saya. “Masyarakat Jawa Timur yang
dewasa dan guyub inilah yang memberi peluang kepada kita untuk kreatif
dan inovatif sehingga kerjanya jadi enak dan lancar,” lanjut pakde.
LAPORAN KEUANGAN WAJAR TANPA PENGECUALIAN
Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) pada laporan keuangan Pemprov Jatim. Opini WTP adalah penilaian
laporan keuangan terbaik. Hal itu sesuai dengan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur nomor 34.A/LHP/XVIII.JATIM/06/2011 tanggal 23 Juni 2011.
Opini
tersebut menandakan bahwa Pemprov Jatim telah melakukan upaya perbaikan
kinerja pengelola keuangan dengan baik melalui program peningkatan
kapasitas aparatur khususnya aparatur pengelola keuangan maupun melalui
upaya perbaikan sistem dan kebijakan akuntansi di lingkungan Pemprov
Jatim.
Atas kinerja laporan keuangan Pemprov Jatim, Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Boediono
memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo pada
saat Rapat Kerja Nasional Akuntansi 2011, di gedung Dhanapala
Kementerian Keuangan, Jakarta pada 19 September lalu.
Predikat
ini menjadi sebuah prestasi sekaligus tanggung jawab yang terus
dilakukan dan dipertahankan. “Predikat ini tidak menjadi kesombongan,
namun diharapkan terus melakukan pembenahan terhadap pembukuan dan
keuangan agar menjadi lebih baik,” ujar Gubernur Jawa Timur.
Atas
prestasi yang diperoleh Pemprov Jatim, Pakde Karwo menyampaikan terima
kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, Lembaga Sosial Masyarakat
(LSM), Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat (Tomas) dan sebagainya yang
telah bekerja sama dalam melakukan pengawasan dan kontrol pada Pemprov.
Sehingga kinerja Pemprov menjadi lebih hati-hati dalam melakukan
pengelolaan keuangan.*
TABEL
PENGHARGAAN KEBERHASILAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
A. BIDANG PERTANIAN
-
Penghargaan di tingkat nasional, berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian Republik Indonesia nomor: 4294/KPTS/KP.450/12/2011 tanggal 2
Desember 2011, tentang Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional
Kategori Petani, Kelompok Tani, Penyuluh, Aparat menurut Eselon I
lingkup Kementerian Pertanian.
B. BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
- Juara I Kelompok Pembudidaya Lele Mina Sari Tulungagung.
- Juara I Kelompok Pembudidaya Rumput Laut Mitra Bahari Pamekasan.
- Juara I Kelompok Pembudidaya Udang Eco Shrimp Sidoarjo.
- Juara II Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Mina Asri Tulungagung.
- Juara II Kinerja Kelembagaan UPP Pembudidaya Ikan Trenggalek.
- Juara II Kinerja Kelembagaan UPP UPBAT Kepanjen Malang.
- Juara Nasional Gemar ikan Kategori Peran Aktif Pemerintah ( Pemprov. Jatim).
- Juara Nasional Gemarikan Kategori Forikan Jatim.
- Juara I Nasional Pemuda Pelopor UKM (Kota Surabaya).
- Juara II Nasional Inovasi Teknologi Olahan (Magetan).
-
Unit Pengolahan Ikan (UPI) Terbaik Skala Besar Tingkat Nasional Untuk
PT. Bumi Menara Internusa Surabaya dan PT. Mega Pride Pasuruan.
- Juara II Nelayan Teladan An. Khwan Arif Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi.
- Juara II Pelaksanaan Pelelangan Ikan Teladan TPI Tamper Desa Tamperan Kecamatan Tamperan Kabupaten Pacitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar