BANYUWANGI
– Takat Bulan yang dikelolalah dan ditetapkan Sebagai zona Perlindungan Bersama (ZPB) oleh Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti Bersama Masyarakat Desa Bangsring sebagaimana yang diatur dan ditetapkan melalui PERDES No.2 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zona Perlindungan Bersama Takat Bulan, kini telah diapresiasi oleh beberapa pihak, baik pemerintah melalui Dinas Kelautan dan perikanan dan Bappeda yang telah menetapkannya dalam PERDA No.8 Tahun 2012 tentang perencanaan Tata ruang Wilayah 2012-2032. juga telah mendapatkan apresiasi dari beberapa dunia kademisi baik lokal maupun luar daerah sperti (Untag Banyuwangi, UNIBRAW, UNEJ Jember, Universitas Trunojoyo Madura, ITS, UNITOMO, Universitas Hang Tuah Surabaya, UMS "universitas Muhammadiyah surabaya" Dll) serta Ratusan elemen masyarakat Banyuwangi dan pelajar juga sudah menyambut baik dan mengapresiasi dengan melakukan aksi
bersih-bersih pantai Desa Bangsring, Wongsorejo, Kamis (19/9). Aksi ini dipsonsori Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim itu, juga
melibatkan unsur TNI/Polri, PNS dan kelompok nelayan serta pecinta
lingkungan. Aktifitas Kegiatan dan upaya penyelamatan dan Rehabilitasi telah dilakukan sebagaimana dijelaskan oleh pihak pengelola Zona 'P.Soekirno': "dari tahun 2008 kita telah melakukan upaya rehabilitasi bersama dinas kelautan dan perikanan banyuwangi dan ada yang juga berbasis swadaya masyarakat seperti, Penanaman Vegetasi Pantai, Restocking, Peletakan Terumbu Karang Buatan, Peletakan Fish Apartement (apartemen ikan) dan Transplantasi Terumbu Karang Dengan sistem Adopsi".
Kegiatan bersih-bersih ini, dipimpin
langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang diikuti seluruh
jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), SKPD dan juga Wakil Bupati
Yusuf Widiyatmoko serta Sekkab Slamet Kariyono.
Selain bersih-bersih pantai dan laut,
dalam kegiatan ini juga digelar penanaman vegetasi pantai dan
transplantasi karang buatan ke laut lepas. Kegiatan ini juga ditandai
dengan penanaman 10 ribu pohon cemara, untuk mencegah abrasi pantai.
Yang sebelumnya juga ditandai pelepasan tukik (anak penyu, red) ke laut
bebas oleh Bupati dan Wabup yang diikuti masing-masing isterinya.
Dalam sambutannya, Bupati Anas
menyatakan, kegiatan bersih-bersih ini merupakan action konkret dalam
melestarikan ekosistem laut. “Dengan bersih-bersih ini saya berharap
bisa memotivasi masyarakat untuk peduli kebersihan di laut. Selain itu,
juga bisa menjaga pantai dari abrasi,” kata Bupati Anas. Karena untuk
mencegah abrasi ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan anggaran
itu untuk membuat talud.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelautan,
Pesisir dan Pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Iryono,
menyatakan, bersih-bersih pantai ini bertujuan untuk mencegah kerusakan
sumber daya pesisir dan laut. “Ekosistem terumbu karang harus kita
lestarikan,”ujarnya.
Dipilihnya pantai Bangsring, kata
Iriyono, karena kawasan ini diterapkan sebagai zona perlindungan
bersama. Di tempat ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk
melestarikan ekosistem laut, diantaranya pembuatan rumah ikan. “Pada
tahun 2012 lalu, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi telah menyerahkan
rumah ikan buatan kepada nelayan setempat,”katanya.
Untuk saat ini, lanjutnya, juga akan
dilakukan kegiatan mencegah abrasi dengan menanam pohon cemara di
sepanjang bibir pantai sejauh dua kilometer. Dan penenggelaman terumbu
karang buatan ke dalam laut. (Ikhwan/SOJ/Humas&Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar