Jumat, 20 September 2013

Apresiasi Berbagai Pihak terhadap Takat Bulan yang ditetapkan sebagai Zona Perlindungan Bersama

BANYUWANGI – Takat Bulan yang dikelolalah dan ditetapkan Sebagai zona Perlindungan Bersama (ZPB) oleh Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti Bersama Masyarakat Desa Bangsring sebagaimana yang diatur dan ditetapkan melalui PERDES No.2 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zona Perlindungan Bersama Takat Bulan, kini telah diapresiasi oleh beberapa pihak, baik pemerintah melalui Dinas Kelautan dan perikanan dan Bappeda yang telah menetapkannya dalam PERDA No.8 Tahun 2012 tentang perencanaan Tata ruang Wilayah 2012-2032. juga telah mendapatkan apresiasi dari beberapa dunia kademisi baik lokal maupun luar daerah sperti (Untag Banyuwangi, UNIBRAW, UNEJ Jember, Universitas Trunojoyo Madura, ITS, UNITOMO, Universitas Hang Tuah Surabaya, UMS "universitas Muhammadiyah surabaya" Dll) serta Ratusan elemen masyarakat Banyuwangi dan pelajar juga sudah menyambut baik dan mengapresiasi dengan melakukan aksi bersih-bersih pantai Desa Bangsring, Wongsorejo, Kamis (19/9). Aksi ini dipsonsori Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim itu, juga melibatkan unsur TNI/Polri, PNS dan kelompok nelayan serta pecinta lingkungan. Aktifitas Kegiatan dan upaya penyelamatan dan Rehabilitasi telah dilakukan sebagaimana dijelaskan oleh pihak pengelola Zona 'P.Soekirno': "dari tahun 2008 kita telah melakukan upaya rehabilitasi bersama dinas kelautan dan perikanan banyuwangi dan ada yang juga berbasis swadaya masyarakat seperti, Penanaman Vegetasi Pantai, Restocking, Peletakan Terumbu Karang Buatan, Peletakan Fish Apartement (apartemen ikan) dan Transplantasi Terumbu Karang Dengan sistem Adopsi".

Kegiatan bersih-bersih ini, dipimpin langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang diikuti seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), SKPD dan juga Wakil Bupati Yusuf Widiyatmoko serta Sekkab Slamet Kariyono.
Selain bersih-bersih pantai dan laut, dalam kegiatan ini juga digelar penanaman vegetasi pantai dan transplantasi karang buatan ke laut lepas. Kegiatan ini juga ditandai dengan penanaman 10 ribu pohon cemara, untuk mencegah abrasi pantai. Yang sebelumnya juga ditandai pelepasan tukik (anak penyu, red) ke laut bebas oleh Bupati dan Wabup yang diikuti masing-masing isterinya.
Dalam sambutannya, Bupati Anas menyatakan, kegiatan bersih-bersih ini merupakan action konkret dalam melestarikan ekosistem laut. “Dengan bersih-bersih ini saya berharap bisa memotivasi masyarakat  untuk peduli kebersihan di laut. Selain itu, juga bisa menjaga pantai  dari abrasi,” kata Bupati Anas. Karena untuk mencegah abrasi ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan anggaran itu untuk membuat talud.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Iryono, menyatakan, bersih-bersih pantai ini bertujuan untuk mencegah kerusakan sumber daya pesisir dan laut. “Ekosistem terumbu karang harus kita lestarikan,”ujarnya.
Dipilihnya pantai Bangsring, kata Iriyono, karena kawasan ini diterapkan sebagai zona perlindungan bersama. Di tempat ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk melestarikan ekosistem laut, diantaranya pembuatan rumah ikan. “Pada tahun 2012 lalu, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi telah menyerahkan rumah ikan buatan kepada nelayan setempat,”katanya.

Untuk saat ini, lanjutnya, juga akan dilakukan kegiatan mencegah abrasi dengan menanam pohon cemara di sepanjang bibir pantai sejauh dua kilometer. Dan penenggelaman terumbu karang buatan ke dalam laut. (Ikhwan/SOJ/Humas&Protokol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar